Minggu, 14 November 2010

TATA BAHASA

PERKEMBANGAN zaman dan kemajuan teknologi komunikasi saat ini membuat kaum muda lebih senang menggunakan bahasa gaul ketimbang bahasa indonesia yang baik dan benar. Bahasa gaul pun dikhawatirkan akan menggeser kedudukan bahasa indonesia sebagai bahasa utama di Nusantara.

KESUKAAN berbahasa gaul itu sudah tampak dikalangan remaja ketika mereka memasukan bahasa-bahasa itu kedalam pesan singkat di telepon genggam (handphone) atau saat berkomunikasi di internet, seperti di akun facebook. Salah satubahasa gaul itu adalahdengan menyingkat huruf dan angka dalam sebuah kata.
Sebagai contoh dalam sebuah kalimat yang sering ditemui seperti 9ax 4da yg 4neh k0k 4y. Slmet ultah y4 mo9a pnjng umr 5H4t 5l4lu.amHIen.blz gpl
Bahasa gaul atau kerap disebut bahasa alay itu bisa merusak, bahkan melunturkan, tata bahasa indonesia jika kaum muda terus menggunakan dalam keseharian. Ditambah lagi dengan tidak adanya orang yang memberi pringatan atau pengertian tentang tata bahasa indonesia yang baik dan benar kepada kaum muda.
Ketua Program Studi IndonesiaDR. Maria Josephine Mantik M. Hum menuturkan, bahwa bahasa gaul boleh saja digunakan, asalkan tidak mencampur adukkan dengan tata bahasa indonesia “Kalau mau menggunakan bahasa gaul ya total saja. Tetepi kalau mau menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar ya jangan setengah-setengah,” kata Maria kepada Warta Kota di sela-sela acara Potret Buram Sumpah Pemuda 1928 yang bertemakan “Digitalisasi Bahasa Indonesia “ di Teater Mandala, Gedung Menpora di Jalan Gerbanng Pemuda, Nomor 3, Tanahabang, Jakarta Pusat, Sabtu (9/10) siang.
Mahasiswa terpengaruh
Minimnya pengetahuan kaum muda akan tata bahasa indonesia buka saja pada pelajar SMP dan SMA, melainkan juga pada mahasiswa. Hal itu tampak saat mereka membuat makalah atau peresentasi.
Sementara itu pengamat komunikasi, Dian Budiargo, menuturkan bahwa penggunaan bahasa alay bisa menyebabkan pembentukan pemahaman yang mengkristal di kaum muda. Hal ini dikhawtirkan akan merusak tatanan bahasa indonesia.
“Seperti kata lu , gue,dan bro. jika kata-kata itu digunakan antar teman tidak akan menjadi masalah, namun jika digunakan pada acara formal, akn muncul anggapan rendahnya tingkat profesionalisme seseorang dalam suatu hubungan kerja,” ujar Dian.
“Diera gelobal penguasaan bahasa asing tetap diperlukan. Namun yang lebih penting adalah menjadikan bahasa indonesia sebagai bahasa utama sehingga kekhawatiran kita akan buramnya penggunaan bahasa indonesia di era digital yang dianggap tidak baik dan tidak benar tidak akan terjadi,” terang Dian.
Tata bahasa :
1. kaum muda lebih senang menggunakan bahasa gaul = SPO
2. remaja ketika mereka memasukan bahasa-bahasa itu kedalam pesan singkat = SPOK
3. Bahasa gaul atau kerap disebut bahasa alay = OPK
4. Ketua Program Studi IndonesiaDR. Maria Josephine Mantik M. Hum menuturkan, bahwa bahasa gaul boleh saja digunakan = SPOK